PERISAI MUKMIN CHANNEL YOUTUBE

Berbagi kumpulan shalawat Nabi dan dzikir yang sangat baik di amalkan dalam kehidupan sehari hari

MP3 LAGU-LAGU PRAMUKA

Lagu-lagu pramuka yang ber-irama cerdas dan riang selalu setia menemani anggota pramuka, baik pada saat latihan rutin maupun berkemah, mengajak generasi bangsa untuk selalu memiliki jiwa dan keyakinan yang mantap dalam mengisi pembangunan nasional.

MP3 LAGU ANAK INDONESIA

Lagu anak Indonesia walaupun lirik lagunya singkat tapi isinya syarat dengan pesan orang tua terhadap anaknya. Bagi ada yang mempunyai anak kecil, sangat baik jika menguasai lagu-lagu khusus untuk anak-anak karena disamping liriknya mudah diingat juga lagu lagu tersebut mengandung pesan moral yang baik bagi anak kita tercinta.

MP3 LAGU DAERAH NUSANTARA INDONESIA

Nusantara Indonesia yang bergitu luas terdiri dari beragam macam etnis dan suku budaya yang masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda satu sama lainnya. Salah satu budaya daerah yang selalu menjadi kebanggaan daerah masing-masing bahkan menjadi kebanggaan nasional adalah berupa Lagu Daerah.

MP3 LAGU PERJUANGAN DAN WAJIB NASIONAL

Lagu atau musik perjuangan ialah lagu yang membangkitkan semangat persatuan untuk melawan penjajah. Mengingat, mengenang, memperkenalkan kepada generasi muda bangsa indonesia bagaimana semangat dan perjuangan pahlawan-pahlawan yang telah berjasa membela negara di masa lampau.

JELAJAH WISATA DI INDONESIA

Indonesia kaya akan Keindahan alamnya, masing-masing punya pesona dan keistimewaan khas tersendiri yang tak akan dapat ditemukan di belahan bumi manapun. Tidak hanya itu, tempat wisata buatan pun juga ikut meramaikan bursa tempat wisata pilihan di indonesia. Dengan mengetahuinya kita akan tertarik, namun dengan menyaksikannya langsung akan membuat decak kagum terpesona.

77 WARISAN BUDAYA INDONESIA

Indonesia sebagai bangsa yang besar dan memiliki keanekaragaman suku dan budaya memiliki jutaan warisan karya kebudayaan yang perlu dijaga dan dilestarikan oleh seluruh anak bangsa, seringnya budaya milik indonesia yang diklaim sebagai budaya asli negara lain.

Minggu, 31 Maret 2019

MRT Jakarta

MRT Jakarta
MRT Jakarta, singkatan dari Mass Rapid Transit Jakarta, Moda Raya Terpadu atau Angkutan Cepat Terpadu Jakarta adalah sebuah sistem transportasi transit cepat menggunakan kereta rel listrik di Jakarta. Proses pembangunan telah dimulai pada tanggal 10 Oktober 2013 dan diresmikan pada 24 Maret 2019.

Ide proyek MRT Jakarta berawal dari gagasan BJ. Habibie yang ingin menghadirkan kereta bawah tanah, dimana Megaproyek MRT sudah digagas sejak 1986 dan terus direproduksi sebagai kampanye politik hingga digarap pada 2013.

Sebelum Fauzi Bowo membawa janji pembangunan MRT, sebenarnya ide awal transportasi massal ini sudah dicetuskan sejak 1986 oleh Bacharuddin Jusuf Habibie. Menjabat Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Habibie mengatakan tengah mendalami berbagai studi dan penelitian demi menghadirkan transportasi massal berupa proyek MRT.

Ada empat studi yang dimaksud Habibie: Jakarta Urban Transport Program (1986-1987), Integrated Transport System Improvement by Railway and Feeder Service (1988-1989), Transport Network Planning and Regulation (1989-1992), dan Jakarta Mass Transit System Study (1989-1992).

Studi-studi ini kemudian dibawa oleh Sutiyoso saat menjabat gubernur DKI Jakarta. Selama 10 tahun pemerintahan Bang Yos, setidaknya ada dua studi dan penelitian yang dijadikan landasan pembangunan MRT. 

Pada 2004, Bang Yos lantas mengeluarkan keputusan gubernur tentang pola transportasi makro untuk mendukung skenario penyediaan transportasi massal, salah satunya angkutan cepat terpadu yang akan digarap pada 2010. 

Pada Agustus 2005, sub Komite MRT dibentuk untuk mendirikan perusahaan operator MRT. Pada 18 Oktober 2006, di pengujung jabatannya, dasar persetujuan pinjaman dengan Japan Bank for International Coorporation pun dibuat. Dan PT Mass Rapid Transit Jakarta resmi berdiri ketika Foke menempati Balai Kota Jakarta pada 2008. Tahun itu juga perjanjian pinjaman untuk tahap konstruksi ditandatangani, termasuk pula studi kelayakan pembangunan MRT.

Sejarah
PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT. MRT Jakarta) berdiri pada tanggal 17 Juni 2008, berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas dengan mayoritas saham dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (struktur kepemilikan: Pemprov DKI Jakarta 99.98%, PD Pasar Jaya 0.02%)​. PT MRT Jakarta memiliki ruang lingkup kegiatan di antaranya untuk pengusahaan dan pembangunan prasarana dan sarana MRT, pengoperasian dan perawatan (operation and maintenance/O&M) prasarana dan sarana MRT, serta pengembangan dan pengelolaan properti/bisnis di stasiun dan kawasan sekitarnya, serta Depo dan kawasan sekitarnya.

Dasar hukum pembentukan PT MRT Jakarta adalah Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perseroan Terbatas (PT) MRT Jakarta (sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perseroan Terbatas (PT) MRT Jakarta) dan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Penyertaan Modal Daerah Pada Perseroan Terbatas (PT) MRT Jakarta (sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Penyertaan Modal Daerah Pada Perseroan Terbatas (PT) MRT Jakarta).

Rencana pembangunan MRT di Jakarta sesungguhnya sudah dirintis sejak tahun 1985. Namun, saat itu proyek MRT belum dinyatakan sebagai proyek nasional. Pada tahun 2005, Presiden Republik Indonesia menegaskan bahwa proyek MRT Jakarta merupakan proyek nasional. Berangkat dari kejelasan tersebut, maka Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai bergerak dan saling berbagi tanggung jawab. Pencarian dana disambut oleh Pemerintah Jepang yang bersedia memberikan pinjaman.

Pada 28 November 2006 penandatanganan persetujuan pembiayaan Proyek MRT Jakarta dilakukan oleh Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Kyosuke Shinozawa dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusuf Anwar. JBIC pun mendesain dan memberikan rekomendasi studi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Telah disetujui pula kesepakatan antara JBIC dan Pemerintah Indonesia, untuk menunjuk satu badan menjadi satu pintu pengorganisasian penyelesaian proyek MRT ini.

JBIC kemudian melakukan merger dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). JICA bertindak sebagai tim penilai dari JBIC selaku pemberi pinjaman. Dalam jadwal yang dibuat JICA dan MRT Jakarta, desain teknis dan pengadaan lahan dilakukan pada tahun 2008-2009, tender konstruksi dan tender peralatan elektrik serta mekanik pada tahun 2009-2010, sementara pekerjaan konstruksi dimulai pada tahun 2010-2014. Uji coba operasional rencananya dimulai pada tahun 2014. Namun, jadwal tersebut tidak terpenuhi. Desain proyek pun dilakukan mulai tahun 2008-2009, tahap konstruksi dilakukan mulai Oktober 2013, dan dicanangkan selesai pada 2018.

Proyek MRT Jakarta dimulai dengan pembangunan jalur MRT Fase I sepanjang ± 16 kilometer dari Terminal Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia yang memiliki 13 stasiun berikut 1 Depo. Untuk meminimalisir dampak pembangunan fisik Fase I, selain menggandeng konsultan manajemen lalu lintas, PT MRT Jakarta juga memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Pengoperasian Fase I akan dimulai pada tahun 2019.

Pembangunan jalur MRT Fase I akan menjadi awal sejarah pengembangan jaringan terpadu dari sistem MRT yang merupakan bagian dari sistem transportasi massal DKI Jakarta pada masa yang akan datang. Pengembangan selanjutnya meneruskan jalur Sudirman menuju Ancol (disebut jalur Utara-Selatan) serta pengembangan jalur Timur-Barat.

Dalam tahap Engineering Service, PT MRT Jakarta bertanggung jawab terhadap proses prakualifikasi dan pelelangan kontraktor.

Dalam tahap Konstruksi, PT MRT Jakarta sebagai atribusi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menandatangani kontrak dengan kontraktor pelaksana konstruksi, dan konsultan yang membantu proses pelelangan kontraktor, serta konsultan manajemen dan operasional.

Dalam tahap operasi dan pemeliharaan, PT MRT Jakarta bertanggung jawab terhadap pengoperasian dan perawatan, termasuk memastikan agar tercapainya jumlah penumpang yang cukup untuk memberikan pendapatan yang layak bagi perusahaan.​

Pelaksanaan pembangunan MRT melibatkan beberapa instansi, baik pada tingkatan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT MRT Jakarta sendiri. Oleh karena itu, dokumen anggaran yang diperlukan juga melibatkan lembaga-lembaga tersebut dengan nama program dan kegiatan berbeda namun dengan satu keluaran yang sama, pembangunan MRT Jakarta.

MRT Jakarta Fase I
Pembangunan konstruksi fase 1 proyek kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dimulai pada 10 Oktober 2013 ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden RI Joko Widodo. Pada koridor 1 ini, telah dibangun jalur kereta sepanjang 16 kilometer yang meliputi 10 kilometer jalur layang dan enam kilometer jalur bawah tanah. Tujuh stasiun layang tersebut adalah Lebak Bulus (lokasi depo), Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Depo akan berada di kawasan Stasiun Lebak Bulus. Sedangkan enam stasiun bawah tanah dimulai dari Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia.
peta-jalur-mrt-jakarta

Pengerjaan konstruksi dibagi dalam enam paket kontrak yang dikerjakan oleh kontraktor dalam bentuk konsorsium (joint operation), yaitu:

CP101 – CP102 oleh Tokyu – Wijaya Karya Joint Operation (TWJO) untuk area Depot dan Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, dan Cipete Raya.

CP103 oleh Obayashi - Shimizu - Jaya Konstruksi (OSJ) untuk area Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.

CP104 – CP105 oleh Shimizu - Obayashi – Wijaya Karya – Jaya Konstruksi Joint Venture (SOWJ JV) untuk area transisi, Senayan, Istora, Bendungan Hilir, dan Setiabudi.

CP106 oleh Sumitomo – Mitsui – Hutama Karya Join Operation (SMCC – HK JO) untuk area Dukuh Atas dan Bundaran Hotel Indonesia.

Sedangkan untuk pengerjaan CP107 untuk sistem perkeretaapian (railway system) dan pekerjaan rel (trackwork) oleh Metro One Consortium (MOC) yaitu Mitsui & Co.-Tokyo Engineering Corporation – Kobe Steel, Ltd – Inti Karya Persada Tehnik) dan CP108 untuk rolling stock oleh Sumitomo Corporation.

Selamat Datang MRT Jakarta, Selamat Datang (awal) Perubahan Wajah Ibu Kota!
Ribuan masyarakat yang memenuhi area Bundaran Hotel Indonesia pada Minggu (24-03-2019) lalu seketika bersorak gegap gempita ketika Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menekan tombol sirine sebagai tanda resminya operasi MRT Jakarta. Setelah menunggu lebih dari 30 tahun, akhirnya masyarakat dapat menikmati sistem transportasi perkotaan berbasis rel sepanjang sekitar 15,7 kilometer yang membentang dari selatan Jakarta di Lebak Bulus hingga pusat Jakarta di Bundaran HI dengan 13 stasiun yang terdiri dari tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah.

penumpang-MRT-Jakarta

Dalam laporan singkatnya, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan rencana awal operasi kereta bawah tanah pertama di Indonesia tersebut. “Kami melaporkan penuntasan pembangunan 13 stasiun MRT Jakarta yang akan beroperasi dengan delapan rangkaian kereta dan dimulai pada pukul 05.30 WIB hingga 22.30 WIB setiap harinya selama Maret dan April 2019. 

Setelah itu kita akan lanjutkan dengan 14 rangkaian kereta dan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB setiap hari,” ucap ia disambut gemuruh tepuk tangan masyarakat yang memadati area Bundaran Hotel Indonesia dan sekitarnya. Gubernur Anies juga menyampaikan bahwa saat ini ada 71 masinis dan 350 petugas operasional yang akan melayani sekitar 130 penumpang setiap hari. “MRT Jakarta juga telah terintegrasi dengan BRT Transjakarta dan tersambung dengan kereta commuterline dan kereta KAI (kereta bandara),” lanjut Gubernur Anies. Ia juga menyebutkan ada sekitar 253.553 pekerja yang membangun MRT Jakarta sejak masa peletakan batu pertamanya (groundbreaking) di 2013 silam.

Terima kasih anda telah mengunjungi blog Cinta Negeri.
Subscribe

Senin, 25 Maret 2019

Mengenang Seniman Betawi Benyamin Sueb

benyamin-sueb-seniman-betawi
Siapa sih yang enggak tahu aktor yang satu ini...? Benyamin Sueb adalah seorang legenda asal Betawi yang terkenal lewat film dan lagu-lagunya yang tak tak lekang oleh zaman.

Bernama lengkap Benyamin Sueb, lahir di Jakarta pada tanggal 5 Maret 1939. Ia adalah aktor, pelawak, sutradara dan penyanyi yang dikenang hingga sekarang. Sudah lebih dari 75 album musik dan 53 judul film pernah ia bintangi.

Bungsu delapan bersaudara pasangan Suaeb-Aisyah ini kehilangan bapaknya sejak umur dua tahun. Karena kondisi ekonomi keluarga yang tak menentu, sejak umur tiga tahun ia diizinkan mengamen keliling kampung dan hasilnya untuk biaya sekolah kakak-kakaknya. Ia juga dikenal sebagai anak yang jahil dan humoris, karena itulah teman-temannya menyukainya.

Benjamin kecil suka bermain musik, bersama kakak-kakaknya ia membuat alat musiknya sendiri dengan barang-barang bekas. Bungsu dari delapan bersaudara ini paling dikenal di antara ketujuh saudaranya saat itu sebagai seniman Betawi.

Saat umur 7 tahun, ia masuk Sekolah Rakyat Bendungan Jago. Sempat berpindah sekolah ke Bandung saat kelas 5 SD, tetapi kemudian kembali ke Jakarta lagi saat ia SMP dan masuk ke sekolah di mana si pelawak Ateng bersekolah. Ia melanjutkan SMA di Taman Kemayoran Jakarta dan sempat setahun Kuliah di Akademi bank Jakarta walaupun hanya  setahun.

Ia kembali menekuni musik setelah menikahi Noni tahun 1959, istrinya yang pada tahun 1979 pernah bercerai dan rujuk di tahun yang sama. Ia dikaruniai 5 orang anak dari pernikahannya yang pertama. Dan dengan istrinya yang kedua yaitu Alifah, ia dikaruniai 4 orang anak.

Pria yang sampai akhir hayatnya bersentuhan dengan dunia hiburan ini akhirnya meninggal pada 5 september 1995 karena serangan jantung seusai bermain sepak bola.

Benyamin muda mengaku tidak mempunyai cita-cita yang pasti. Beberapa profesi pernah ia jalani, seperti pedagang roti dorong dan kenek bis. Karir bermusiknya dimulai ketika ia bergabung dengan grup musik Naga  Mustika. Grup inilah yang mengibarkan nama Benyamin di Indonesia. Ia juga pernah duet dengan Ida Royani. Ketika Ida Royani hijrah ke Malaysia, ia pun berganti duet dengan Inneke Koesoemawati. Kemudian, karena ketenarannya di bidang musik itu jugalah yang memberikan ia kesempatan untuk bermain film.

Beberapa judul film seperti SI DOEL ANAK BETAWI dan BANTENG BETAWI kian melambungkan namanya. Sinetron dan film televisi pun pernah ia  coba. Tetapi ia diidentikkan sebagai seorang seniman yang berjasa dalam seni tradisional betawi khususnya Gambang Kromong.
Pada tahun 1990 tanggal 5 Maret, ia mendirikan stasiun radionya sendiri dengan nama BENS RADIO yang bekerja sama dengan ETNIKOM NETWORK.

Nah untuk sedikit bernostalgia, ada salah satu film terbaik Benyamin Sueb yang harus Kamu tonton yakni DRAKULA MANTU.

Film yang dirilis tahun 1974 ini menceritakan Benyamin yang hidup serba kesusahan. Demi mendapatkan uang, Benyamin rela melakukan apapapun, termasuk menjadi tukang untuk memperbaiki sebuah rumah tua yang akan dihuni oleh pendatang yang baru pulang belajar dari Inggris.

Siapa sangka, ternyata rumah tua itu banyak hantunya. Para hantu tersebut sedang menantikan kedatangan pangeran Drakula dan putranya yang akan dinikahkan dengan anak salah satu hantu penghuni rumah tersebut.

Terima kasih anda telah mengunjungi blog Cinta Negeri.

Subscribe


Sabtu, 23 Maret 2019

Sejarah Musik Gambang Kromong

sejarah-awal-gambang-kromong
Gambang kromong merupakan seni kebudayaan Betawi yang sampai saat ini masih terus dilestarikan, kesenian ini sering dimainkan pada acara-acara resmi dan pesta rakyat, tahukah anda tentang asal usul gambang kromong??  mari kita bahas dari mana sebenarnya kesenian ini berasal.

Sebutan gambang kromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Awal mula terbentuknya orkes gambang kromong tidak lepas dari seorang pemimpin komunitas Tionghoa yang diangkat Belanda (kapitan Cina) bernama Nie Hoe Kong (masa jabatan 1736-1740)

Pada abad ke 17 banyak imigran china yang datang ke tanah betawi dan mereka memperkenalkan kesenian tersebut ke masyarakat adalah seorang pemimpin komunitas Tionghoa yang diangkat Belanda bernama Nie Hoe Kong yang memperkenalkan kesenian tersebut kepada masyarakat lokal.

Gambang kromong awalnya dimainkan hanya dengan sebuah alat musik gesek bernama Tehyan, Kongahyan dan Sukong, seiring berjalannya waktu dan ada ketertarikan masyarakat lokal akan kesenian tersebut maka berkembanglah kesenian tersebut dimasyarakat betawi.

Sebutan gambang kromong diambil dari nama dua buah alat musik tabuh atau perkusi, yaitu gambang dan kromong.  gambang alat musik yang berasal dari kayu yang di jejerkan sebanyak 18 buah, sedangkan Kromong alat musik yang dibuat dari perunggu atau besi, berjumlah 10 buah.

Bilahan gambang yang berjumlah 18 buah, biasa terbuat dari kayu suangking, huru batu, manggarawan atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila dipukul. Kromong biasanya dibuat dari perunggu atau besi, berjumlah 10 buah (sepuluh pencon). Tangga nada yang digunakan dalam gambang kromong adalah tangga nada pentatonik Cina, yang sering disebut salendro Cina atau salendro mandalungan. Instrumen pada gambang kromong terdiri atas gambang, kromong, gong, gendang, suling, kecrek, dan sukong, tehyan, atau kongahyan sebagai pembawa melodi. 

Orkes gambang kromong merupakan perpaduan yang serasi antara unsur-unsur pribumi dengan unsur Tionghoa. Secara fisik unsur Tionghoa tampak pada alat-alat musik gesek yaitu sukong, tehyan, dan kongahyan. Perpaduan kedua unsur kebudayaan tersebut tampak pula pada perbendaharaan lagu-lagunya. 

Di samping lagu-lagu yang menunjukkan sifat pribumi, seperti lagu-lagu Dalem (Klasik) berjudul: Centeh Manis Berdiri, Mas Nona, Gula Ganting, Semar Gunem, Gula Ganting, Tanjung Burung, Kula Nun Salah, dan Mawar Tumpahdan sebagainya, dan lagu-lagu Sayur (Pop) berjudul: Jali-jali, Stambul, Centeh Manis, Surilang, Persi, Balo-balo, Akang Haji, Renggong Buyut, Jepret Payung, Kramat Karem, Onde-onde, Gelatik Ngunguk, Lenggang Kangkung, Sirih Kuning dan sebagainya, terdapat pula lagu-lagu yang jelas bercorak Tionghoa, baik nama lagu, alur melodi maupun liriknya, seperti Kong Ji Liok, Sip Pat Mo, Poa Si Li Tan, Peh Pan Tau, Cit No Sha, Ma Cun Tay, Cu Te Pan, Cay Cu Teng, Cay Cu Siu, Lo Fuk Cen, dan sebagainya. 

Lagu-lagu yang dibawakan pada musik gambang kromong adalah lagu-lagu yang isinya bersifat humor, penuh gembira, dan kadangkala bersifat ejekan atau sindiran. Pembawaan lagunya dinyanyikan secara bergilir antara laki-laki dan perempuan sebagai lawannya.

Gambang kromong merupakan musik Betawi yang paling merata penyebarannya di wilayah budaya Betawi, baik di wilayah DKI Jakarta sendiri maupun di daerah sekitarnya (Jabotabek). Jika terdapat lebih banyak penduduk peranakan Tionghoa dalam masyarakat Betawi setempat, terdapat lebih banyak pula grup-grup orkes gambang kromong. Di Jakarta Utara dan Jakarta Barat, misalnya, terdapat lebih banyak jumlah grup gambang kromong dibandingkan dengan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Terima kasih anda telah mengunjungi blog Cinta Negeri.

Subscribe