PERISAI MUKMIN CHANNEL YOUTUBE

Berbagi kumpulan shalawat Nabi dan dzikir yang sangat baik di amalkan dalam kehidupan sehari hari

MP3 LAGU-LAGU PRAMUKA

Lagu-lagu pramuka yang ber-irama cerdas dan riang selalu setia menemani anggota pramuka, baik pada saat latihan rutin maupun berkemah, mengajak generasi bangsa untuk selalu memiliki jiwa dan keyakinan yang mantap dalam mengisi pembangunan nasional.

MP3 LAGU ANAK INDONESIA

Lagu anak Indonesia walaupun lirik lagunya singkat tapi isinya syarat dengan pesan orang tua terhadap anaknya. Bagi ada yang mempunyai anak kecil, sangat baik jika menguasai lagu-lagu khusus untuk anak-anak karena disamping liriknya mudah diingat juga lagu lagu tersebut mengandung pesan moral yang baik bagi anak kita tercinta.

MP3 LAGU DAERAH NUSANTARA INDONESIA

Nusantara Indonesia yang bergitu luas terdiri dari beragam macam etnis dan suku budaya yang masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda satu sama lainnya. Salah satu budaya daerah yang selalu menjadi kebanggaan daerah masing-masing bahkan menjadi kebanggaan nasional adalah berupa Lagu Daerah.

MP3 LAGU PERJUANGAN DAN WAJIB NASIONAL

Lagu atau musik perjuangan ialah lagu yang membangkitkan semangat persatuan untuk melawan penjajah. Mengingat, mengenang, memperkenalkan kepada generasi muda bangsa indonesia bagaimana semangat dan perjuangan pahlawan-pahlawan yang telah berjasa membela negara di masa lampau.

JELAJAH WISATA DI INDONESIA

Indonesia kaya akan Keindahan alamnya, masing-masing punya pesona dan keistimewaan khas tersendiri yang tak akan dapat ditemukan di belahan bumi manapun. Tidak hanya itu, tempat wisata buatan pun juga ikut meramaikan bursa tempat wisata pilihan di indonesia. Dengan mengetahuinya kita akan tertarik, namun dengan menyaksikannya langsung akan membuat decak kagum terpesona.

77 WARISAN BUDAYA INDONESIA

Indonesia sebagai bangsa yang besar dan memiliki keanekaragaman suku dan budaya memiliki jutaan warisan karya kebudayaan yang perlu dijaga dan dilestarikan oleh seluruh anak bangsa, seringnya budaya milik indonesia yang diklaim sebagai budaya asli negara lain.

Minggu, 08 Januari 2023

Sakura Garden AEON Mall

Bertandang di Dunia Antah Berantah Bernuansa Jepang: Sakura Garden AEON Mall

Jalan-jalan di mall tidak selamanya seperti yang biasanya Anda lakukan di kota lain di Indonesia. AEON Mall dijamin sanggup mengubah pendapat Anda dan membuat betah nongkrong di mall berjam-jam.

Seperti kebanyakan mall lainnya, AEON menyediakan pusat perbelanjaan, gaming center,  bioskop, dan yang tidak pernah ketinggalan tentu saja tempat makan paling hits di Tangerang saat ini.  Tapi Anda sudah coba mengintip Sakura Garden-nya?

Sakura Garden, atau dalam bahasa Indonesia, taman sakura, yang terletak di pelataran mall dekat area parkir membawa Anda larut dalam suasana khas Jepang yang bertabur bunga sakura warna-warni.

Sakura Garden AEON Mall
Paling pas menatap gemerlap indahnya taman bunga ini di senja hingga malam hari. Gelapnya langit senja berpadu kontras dengan gemerlap cahaya lampu warna-warni dari taman, indah nan elok di mata.

Capek mengelilingi seluruh taman seusai mencari spot strategis berfoto? Anda bisa duduk nyaman sambil bersantai diiringi cahaya lampu warna-warni dan menikmati geliat malam sekitar, spot romantis untuk bercengkerama
Sakura Garden AEON Mall

Sebagai penutup hari, Anda bisa bersantap di restoran Jepang yang senada dengan konsep taman sakura. Ada Ebisoba Ichigen atau Uchino Shokudo yang siap membantu Anda memulihkan tenaga sambil santap lahap.

Sakura Garden AEON Mall
Sakura Garden AEON Mall berlokasi di AEON Mall, Jalan BSD Raya Utama, Sampora, Cisauk, Tangerang

Jam Operasional: 10.00 – 22.00
Cara ke Sana: Dengan kendaraan umum, Anda bisa naik KRL Commuter Green Line (Serpong Line) dari Stasiun Tanah Abang dengan tujuan berhenti di Stasiun Rawa Buntu, dilanjutkan naik ojek atau angkutan kota ke lokasi.

Wisata Kandang Godzilla Tebing Koja

Sensasi Mendebarkan di Tempat Spektakuler Kandang Godzilla, Tebing Koja

Masuk kandang Godzilla..? Asyik atau berbahaya..? Mungkin Anda penggemar film seri kadal raksasa ini berpikir dua kali untuk mengunjungi wahana wisata satu ini.

Jangan takut! Ini bukan sungguh-sungguh kandang Godzilla kok, melainkan tempat wisata alam yang dipenuhi susunan batu tebing nan kokoh berserakan serta hijau pohon di sana-sini.

Wisata Kandang Godzilla Tebing Koja

Tebing Koja, nama lokasi wisata alam terkemuka di area Tangerang, memang sangat artistik secara alamiah. Bebatuan tebing curam hasil pahatan alam berpadu harmonis dengan liukan sungai dan hijaunya sawah.

Serasa di puncak dunia, berdiri di ujung tebing memandangi alam sekitar. Mungkin Anda juga betah bersarang berlama-lama di sini?

Wisata Kandang Godzilla Tebing Koja
Pose asyik dengan latar belakang biru sungai dan hijau sawah, momen kebersamaan dengan sahabat dan keluarga yang selalu terkenang.

Hijau sawah kemuning di bawah sinar matahari senja menjadi penghias perjalanan Anda selama berdiam di sarang “kadal raksasa”.
Wisata Kandang Godzilla Tebing Koja
Di akhir hari, momen matahari keemasan di atas bukit layak diabadikan menjadi pengingat kunjungan sehari di Kandang Godzilla.

Kandang Godzilla Tebing Koja berlokasi di desa Cikuya, Solear, Tangerang
Jam Operasional: 07.00-18.00
Tiket Masuk: Rp2.000/orang

Cara ke Sana: Berangkat dari Jakarta melalui Cawang dan menempuh jalan tol ke arah Grogol, kemudian pilih ruas jalan tol ke arah Merak. Setelah keluar dari jalan tol, perjalanan bisa dilanjutkan ke Jalan Raya Serang dan pilih jalan ke Cisoka. Setelah sampai di perempatan Tigaraksa, pilih arah lurus ke Tebing Koja. Perjalanan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi dari Jakarta maupun dengan KRL Commuter Line arah Tanah Abang-Maja. Perjalanan dengan kereta dapat ditempuh dari stasiun akhir Tigaraksa. Dari stasiun hingga Tebing Koja dapat ditempuh dengan angkot rute Adiyasa-Balaraja, dilanjutkan dengan ojek atau berjalan kaki hingga lokasi. 

Negeri Dongeng di Floating Castle Froggy Edutography

Ada apa dengan Tangerang..?, Mungkin sebagian besar dari Anda  sudah tak asing lagi dengan kota satu ini, meski kebanyakan hanya sampai Bandar Udara Soekarno-Hatta saja.

Padahal Tangerang menyimpan banyak sekali tempat yang menarik untuk dikunjungi. Tak hanya mengusung pesona kota modern, peminat wisata alam, sejarah, hingga wahana unik nan menarik wajib mengarahkan pandangan ke kota yang berbatasan langsung dengan ibukota Jakarta ini.

Bergaya Bagaikan di negeri Dongeng di Floating Castle Froggy Edutography
Ingin masuk dalam kisah dongeng walaupun hanya sesaat..? Ternyata gampang saja dan lokasinya juga masih di Indonesia. Floating Caste Froggy Edutography menjadi pelengkap acara putar-putar Anda di Tangerang dengan membawa Anda ke dunia di atas awan.
Floating Caste Froggy Edutography

Bangunan istana megah bak istana Cinderella menjadi penanda Floatiing Castle atau istana melayang ini. Tidak benar-benar melayang di awan sih, tapi dengan konsep dongeng Jack dan Kacang Ajaib, Anda bakal merasa berada melayang di dalamnya.

Istana dengan dinding dominan putih dan nuansa biru di sana-sini tampak elok dan megah berpadu dengan langit biru keemasan semburat senja. Waktu yang asyik untuk bereksplorasi dan bermain!

Selain acara bermain, istana melayang ini juga mendukung acara pendidikan anak. Jadi jangan heran belajar bisa makin seru di Floating Castle.
Bergaya Bagaikan di negeri Dongeng di Floating Castle Froggy Edutography
Mau jadi putri raja atau pangeran sehari? Ada spot-spot cantik dalam istana yang setia menemani untuk diabadikan bersama. Tidak ketinggalan kereta kencana Cinderella, tidak berubah jadi labu tentunya.
12 tempat wisata di Tangerang

12 tempat wisata di Tangerang

Alamat: Jl. BSD Grand Boulevard Cluster Commercial Park Barat No. 1, BSD City, Tangerang

Cara ke Sana: Berangkat dari Jakarta ke Tangerang dengan kendaraan pribadi melalui jalan tol Jakarta-Tangerang (keluar di kilometer 18) atau jalan tol Bintaro-Serpong (keluar lewat Lingkar Barat atau Lingkar Timur BSD). Selain itu, transportasi umum seperti Bus TransJakarta dari Grogol menuju halte Giant BSD, atau KRL Commuter Green Line (Serpong Line) dengan tujuan akhir Stasiun Rawa Buntu di BSD City juga bisa jadi pilihan.

10 tempat kuliner di jakarta

Ada sejuta cerita dari Ibukota. Apakah yang anda bayangkan saat mendengar nama Ibukota Jakarta..? Apakah Tugu Monas, wisata Ancol, atau justru jakarta yang macet dan banjir.

Apapun itu, itulah ibukota Negara Indonesia kita ini. Hingga kini masalah macet, banjir dan ketimpangan belum bisa terurai. Namun tentu saja pemerintah terus berbenah, meskipun belum juga menunjukkan ke arah yang lebih baik.

Mari kita lupakan sejenak mengenai permasalahan yang ada di Ibukota, lebih baik lagi kalau kita eksplorasi Ibukota Jakarta. Karena ternyata ada banyak hal yang mungkin belum kita ketahui tentang Ibukota. Ada banyak sekali tempat wisata di Jakarta yang wajib dikunjungi. Selain tempat wisata, ada banyak juga tempat makan enak di Jakarta yang wajib kita cobain.

Cinta Negeriku merangkum 10 tempat kuliner di Jakarta yang wajib anda coba. Tentu saja sebenarnya masih ada banyak sekali tempat makan yang tidak kalah enaknya. Selain untuk makan, tentu saja juga menjadi tempat nongkrong anak-anak muda untuk menghabiskan waktu bersama teman, atau dengan pasangan.

Kalau menurut anda mana saja yang sudah anda cobain kuliner di Jakarta..? Atau kamu punya rekomendasi tempat makan enak di Jakarta yang jauh lebih nyaman, murah dan mudah dijangkau? Yuk bagikan juga dengan kami.

1. Bandar Djakarta
Tempat makan enak di Jakarta yang pertama adalah Bandar Djakarta yang lokasinya ada di tepi laut Jakarta, tepatnya di Ancol. Bandar Djakarta menjadi salah satu tempat nongkrong anak-anak muda yang selalu ramai.
Bandar Djakarta
Tempatnya yang nyaman, serta desainnya yang apik membuat anda pasti betah lama-lama disini. Bangunan yang memiliki kapasitas 200 orang ini dibangun pada 2001 ini memiliki menu andalan berupa hidangan laut.

Pemandangan disini juga sangat indah, dan menjadi daya tarik tersendiri. Pilihan tempat duduk yang tersedia yaitu di dalam ruangan, lesehan, dan juga di tepi pantai. Karena lokasinya yang dekat dengan bahan masakan, seafood di Bandar Djakarta dijamin kesegaran dan harganya.

Tempatnya yang nyaman dan desain yang apik menjadi salah satu alasan tempat makan di Jakarta ini selalu ramai dikunjungi anak-anak muda yang mau nongkrong. Selain view indah di tepi pantai yang epic banget, menu yang disajikan juga gak kalah epic lho.

Sangat rugi sekali kalau tidak mencoba hidangan di Bandar Djakarta.  Hidangan laut yang dijamin kesegaran seafoodnya dan gak bikin kantong kering tentunya. Sangat rugi sekali kalau gak mampir ke Bandar Djakarta.

2. Jemahdi Seafood Jakarta  
Tempat makan enak di Jakarta yang selanjutnya adalah Restoran Jemahdi Seafood. Restoran yang menyajikan aneka Seafood ini menjadi salah satu incaran mereka yang menggemari sajian seafood di Jakarta.
Jemahdi Seafood Jakarta
Restoran ini di-desaign sedemikian rupa sehingga sangat nyaman dan family friendly, Jemahdi Seafood akan menjamu setiap pengunjung seperti di rumah sendiri.

Setiap hidangan yang dimasak di Jemahdi Seafood akan dimasak oleh chef yang berpengalaman mengolah hidangan laut sehingga dengan cita rasa yang menggoda lidah dan harga yang terjangkau, restoran ini harus dikunjungi para pecinta seafood.

Lokasi Jemahdi Seafood ada di Ruko Crown Golf, Jl. Pantai Indah Kapuk No.58 – 61, RT.7/RW.2, Kamal Muara, Kec. Penjaringan, Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Restoran ini didesain sangat nyaman dan family friendly sehingga cocok digunakan untuk kumpul bersama keluarga.

Sesuai namanya, restoran di Jakarta ini menyajikan menu hidangan laut dengan cita rasa nusantara yang di masak oleh cheff berpengalaman. Dengan suasana dan menu resto yang home-able, harga yang ditawarkan juga terjangkau.

3. Kemang Food Festival
Untuk mereka yang tinggal di daerah Kemang tentu tidak asing lagi dengan Kemang Food Festival. Kemang food festival menjadi tempat makan enak di Jakarta yang tidak boleh anda lewatkan selanjutnya.
Kemang Food Festival
Tempat ini berkonsep food court dan sangat populer dikalangan pelajar dan mahasiswa yang tinggal di sekitar Kemang karena harganya yang terjangkau, banyaknya pilihan makanan, dan juga suasananya yang sangat cocok untuk kongkow.

Gerai makanan di sini akan mulai buka dari jam 5 sore sampai dengan tengah malam, dan akan mencapai puncak keramaian pada jam 7 malam ke atas. Pada akhir pekan, Kemang Food Festival juga suka menampilkan live music sehingga suasana akan semakin hidup.


4. Social House
Social House menjadi tempat makan enak di Jakarta selanjutnya, lokasinya ada di Mall Grand Indonesia. Restoran ini memberikan pengalaman makan yang berbeda kepada pengunjungnya.
Social House
Pengunjung akan disuguhkan pemandangan kota Jakarta yang indah. Walau mahal, tempat ini sangat ramai pengunjung, bahkan Anda akan sering melihat selebriti datang ke Social House pada akhir pekan. Minuman yang paling terkenal di Social House adalah homemade grandma’s iced lemon tea, sedangkan makanan yang paling terkenal di antaranya capricciosa pizza, dan iga bakar sambal ijo.

5. Sandwich Bakar
Satu lagi tempat makan enak di Jakarta yang berlokasi di Puri Indah, yaitu Cafe Sandwich Bakar. Cafe ini menyajikan aneka sajian berupa sand wich yang lezat.
Sandwich Bakar

Jadi bagi anda yang mau ngemil enak dan sehat, datang aja ke Cafe ini. Pembuatan sandwich bakarnya juga tidak menggunakan arang, melainkan dibakar dengan menggunakan tempat masak seperti tepanyaki.

Selain sandwich, ada juga menu makanan yang lebih berat seperti steak, pasta, nasi goreng, spaghetti, dan juga wedang ronde. Menu favorit di Sandwich Bakar adalah beef black pepper sandwich, tuna sandwich, dan smoked beef sandwich with egg and cheese. Pokoknya kafe ini rekomended deh untuk anda yang mau ngemil atau makan ringan aja.

6. Naniura Sushi Bar dan Resto
Siapa sih yang tidak kenal dengan sushi? Sushi merupakan salah satu makanan Jepang yang populer di negara kita. Meskipun tidak lumrah, tapi sushi ternyata mendapatkan sambutan yang hangat dari masyarakat kita.
Naniura Sushi Bar dan Resto
Naniura Sushi Bar & Resto menjadi salah satu tempat makan enak di Jakarta yang menyajikan sushi berkualitas tinggi. Lokasinya ada di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Penampakan Naniura sendiri cukup unik dengan berbagai lukisan abstrak di dalam ruangan.

Ada menu andalan disini yang wajib anda cobain yaitu Flaming Dragon! Berupa sushi dengan udang digulung di kertas alumunium foil dan dibakar di atas meja kita. Harga makanan di Naniura masih terjangkau (banget) di kantong, berkisar antara Rp 35-50 ribu/porsi, dengan porsi ukuran besar! Wah, ternyata  cukup murah ya.

7. Hospital Restaurant & Bar
Hospital Restaurant & Bar menjadi tempat makan Enak di Jakarta yang selanjutnya. Tempat ini sangat unik sekali, bahkan sampai ke taraf aneh mungkin.
Hospital Restaurant & Bar
Karena resto ini menerapkan konsep rumah sakit lengkap dengan peralatan dan pelayannya. Disini kamu akan menemukan peralatan medis seperti kantung infus, dan juga pelayannya berpakaian suster, dan dokter.

Hospital Restaurant & Bar berlokasi di Jalan K.H Achmad Dahlan No.31, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan menawarkan sensasi makan yang berbeda, baik dari segi pelayanan maupun penyajian makanannya. Semua menu di tempat ini disajikan dengan alat-alat rumah sakit atau laboratorium!

Bagaimana? Kamu tertarik untuk makan disini? Tunggu apalagi, mana tahu ada suster yang sedang jomblo kayak kamu! Iya kamu! :).

8. Awan Lounge
Salah satu tempat makan enak di Jakarta dan juga nyaman dan seru adalah awan Lounge. Resto dengan konsep rooftop ini menjadi salah satu tren anak-anak muda di Jakarta.
Awan Lounge
Selain restoran ini, sebenarnya ada banyak resto dengan konsep rooftop lainnya, karena memang restoran dengan konsep rooftop sedang booming.

Lokasi Awan Lounge ada di bilangan KH. Wahid Hasyim juga menawarkan pemandangan malam ibukota dari atap bangunan. Dengan berbagai pilihan makanan dan minuman yang disajikan di Awan Lounge, tempat ini cocok untuk melepas penat bersama teman dan sahabat di akhir pekan.

Penat dan letih kerja selama seminggu ini pasti hilang jika kita makan dan menikmati pemandangan disini.

9. Colette & Lola
Colette & Lola menjadi tempat makan enak di Jakarta yang selanjutnya, restoran ini membawa tema yang sangat unik, yaitu cake yang berbentuk karakter tokoh kartun fiksi mulai dari Panda sampai dengan Lego!
Colette & Lola

Bagi pelanggan yang baru pertama kesini, pasti sangat sayang sekali untuk menyantap cake ini, karena bentuknya yang imut dan menarik. Selain itu desain cafe ini juga sangat menarik.

Jadi, untuk kamu yang hobi mem-posting foto di Instagram, tempat ini wajib untuk kamu kunjungi karena sangat menarik! Kamu bisa upload-upload foto unik disini.

10. Indomie Abang Adek
Cafe indomie abang adek menjadi salah satu tempat makan murah di Jakarta yang tidak boleh kamu lewatkan. Meskipun murah, tapi tidak murahan.
Indomie Abang Adek
Sajian berupa mie rebus dan mie goreng di Indomie Abang Adek sangat diminati oleh pengunjung, terutama bagi mereka yang gemar makan pedas.

Warung Indomie abang adek ada di pinggir jalan, sehingga terkesan sangat merakyat sekali. Tempat makan ini sangat populer di kalangan anak muda Jakarta. Untuk tingkat kepedasan disini juga berbeda-beda, tergantung selera kita masing-masing, mulai tingkat pedas sedang, pedas garuk, pedas gila, sampai pedas mampus.

Menu yang terakhir lebih cocok disebut sebagai cabai pakai Indomie ketimbang Indomie plus cabai. Konon, jumlah cabai yang digunakan untuk menu Indomie pedas mampu mencapai 100 biji. Pedasnya!!!

Gimana? Kamu mau nyonai mie super pedas? Atau pedas mampus? Wuaaahhh, pedaaas!

Alamat Indomie Abang Adek: Jl. Mandala Utara No. 8 Grogol Jakarta Barat

Rabu, 16 November 2022

Sejarah daerah Bambu Apus dan Makam Keramat

Kelurahan Bambu Apus merupakan salah satu dari 8 Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Cipayung Kota Administrasi Jakarta Timur, dan secara demografis berada di wilayah Timur DKI Jakarta.

Kawasan itu berbatasan langsung dengan Kelurahan Lubang Buaya di sebelah utara, Kelurahan Ceger di barat, Kelurahan Setu di timur, dan Kelurahan Cipayung di sebelah selatan.

Zaenuddin HM, menjelaskan dalam buku karyanya 212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe, setebal 377 halaman yang diterbitkan Ufuk Press pada 2012, bahwa Bambu Apus diambil dari nama jenis pohon bambu. Konon, di daerah tersebut dulu banyak tumbuh jenis pohon bambu yang dinamai Bambu Apus, dengan ciri-ciri batangnya lurus, tidak berduri, dan daunnya agak besar.  

Dari berbagai orang ada yang berpendapat karena daerah tersebut banyak di tumbuhi bambu tali atau bambu apus, sementara pendapat lain bersumber pada cerita legenda tentang seorang pemuda ahli ibadah yang memiliki kekuatan penyembuhan anehnya ketika mandi di bantaran sungai anehnya pemuda tersebut tiba-tiba menghilang dan dalam bahasa setempat disebut Mupus, hanya pakaiannya saja yang masih tersisa tergeletak di tepi sungai.

Kawasan bambu Apus dahulunya memang terkenal dengan kawasan yang angker dan sepi, infrastrukurnya masih terbatas dengan jalan seadanya, Bambu Apus bukanlah nama tempat baru melainkan sudah ada sejak ada pada zaman kolonial Belanda, hanya saja lokasinya yang ditempat yang terpencil dan tidak tercantum pada peta kolonial Belanda maka Bambu apus kurang dikenal. Saking angkernya daerah hutan bambu yang dekat dengan sungai ini dikenal dengan Jin buang anak.

Sebagai daerah pinggiran yang sepi dan menyeramkan kawasan bambu apus terkenal angker dan rawan kejahatan, entah berapa banyak korban yang tewas karena ganasnya begal dan rampok di Bambu Apus.

Bambu Apus lantas di jauhi, pasukan kolonial Belanda bahkan tak berani berlama-lama di daerah tersebut, sampai akhirnya pendatang dari Banten dan Cirebon yang terkenal dengan ilmu kanuraganNya datang untuk berdagang di Batavia, sebagian memutuskan untuk membangun pemukiman di daerah Bambu Apus, untuk memimpin masyarakat di pilihlah seorang kepala desa yang disebut Mandor, keturunan bangsawan Banten bernama Raden Abdul Wahab, lalu di angkat menjadi kepala desa Bambu Apus yang pertama.

Menurut penuturan Bapak Sudirman, silsilah dari Raden Abdul Wahab orangtuanya bernama Raden Abdul Hanan Hidayah Jonggol Jawa Barat, kemudian ditelusuri lagi yang saat itu telah dibantu dari struktur Dinas kebudayaan Banten, ada referensi ternyata Raden Abdul Hanan mempunyai orangtua bernama Syaikh Maulana Malik Saifuddin di Pandeglang Banten, kemudian orangtua dari Syaikh Maulana Malik Saifuddin yaitu Pangeran Muzaki di Citeurep Bogor. Dimana Pangeran Muzaki sebenarnya memiliki 4 (empat) sebutan nama dimana diantaranya yaitu Pangeran Muzaki dan Eyang  Sake, arti Eyang Sake ada panggilan Eyang bagi orang tua dan Sake adalah tempat minum yang terbuat dari bambu.

Dibawah kepemimpinan Raden Abdul Wahab yang berilmu tinggi kawasan Bambu Apus dan sepi berangsur-angsur mulai ramai penduduk, untuk mata pencaharian mereka menggarap sawah dan membudi dayakan ikan mas, dan para penjahat yang kerap beraksi di Bambu Apus tak berani lagi menampakan diri, mereka tak mau berurusan dengan para jawara Banten yang dipimpin Mandor Abdul Wahab.

Masyarakat Bambu Apus makin kerasan tinggal didaerah yang dekat dengan sungat itu, apalagi sebagai kepala desa Raden Abdul Wahab sangat peduli dengan warganya, beliau bahkan kerap sekali membantu melunasi pajak yang di tagih oleh pemerintah Belanda.

Al-kisah Raden Abdul Wahab memiliki kebiasaan unik dengan warganya, dia suka mengenakan wangian yang bersumber dari Bunga sedap malam, sesekali dia meminta izin untuk mengambil bunga sedap malam, entah dari mana mendapatkannya ketika kembali Raden Abdul Wahab sudah membawa bunga sedap malam yang harum dan wangi, padahal di kampung Bambu Apus tidak ada yang menanam bunga sedap malam.

Makam leluhur dari masyarakat kampung bambu apus ini berlokasi di Gang Mandor Abdul Wahab Bambu Apus Jakarta Timur, berada tepat dibawah pohon beringin tua usia ratusan tahun yang ditanam atas perintah Raden Abdul Wahab, menurut cerita turun temurun dibawah pohon beringin tersebut Raden Abdul Wahab sering berteduh melakukan tafakur untuk mengasah kepekaan batin, Anehnya akar-akar dari pohon beringin tak ada yang sedikitpun merusak makam Raden Abdul Wahab, padahal makam-makam sekitarnya pernah jebol terkena akar pohon beringin.

Meski makam dari Raden Abdul Wahab tidak terlalu dikenal luas oleh masyarakat kalangan peziarah, akan tetapi banyak peziarah yang berkunjung ke makam ini dengan tujuannya masing-masing, banyak keanehan yang sering terjadi di sekitar makam Raden Abdul Wahab baik melihat seekor Harimau yang mengelilingi areal makam, bahkan ada yang pernah melihat penampakan dari sosok Raden Abdul Wahab, tentunya hal ini membawa pengalaman yang berbeda-beda bagi para peziarah.


Sejarah Pembangunan Ancol

Logo lama dan Logo terbaru Ancol

Berawal dari Soekarno yang ingin Indonesia memiliki sebuah taman hiburan. Proyek Ancol mewujudkannya dengan mengubah kawasan rawa dan semak belukar.

Presiden Sukarno dan Guntur Sukarnoputra naik Dumbo di Disneyland, Amerika Serikat, 4 Juni 1956
Presiden Sukarno dan Guntur Sukarnoputra naik Dumbo di Disneyland, Amerika Serikat, 4 Juni 1956

Foto di atas milik gettyimages.com tanggal 4 Juni 1956 memperlihatkan Presiden Soekarno dan Guntur Soekarno Putra, yang saat itu berusia 12 tahun, mengendarai Dumbo, salah satu wahana paling menarik di Disneyland, Amerika Serikat. Selama kunjungan itu, hampir setahun setelah taman hiburan itu mulai dibuka, Sukarno menikmati dan menunjukkan antusiasme yang sama seperti putranya.

Soekarno mengunjungi Disneyland, Hollywood, dan tempat hiburan lainnya dalam lawatan selama kurang lebih tiga pekan di Amerika Serikat. Dari sinilah Soekarno ingin Indonesia memiliki taman hiburan serupa. Ketika ada usulan untuk menjadikan kawasan Ancol yang berawa-rawa dan bersemak belukar sebagai kawasan industri, Soekarno menolaknya. Dia ingin mewujudkan mimpinya, membangun kawasan itu sebagai objek wisata.

Menurut Sugianto Sastrosoemarto dan Budiono dalam Jejak Soekardjo Hardjosoewirjo di Taman Impian Jaya Ancol, sejak abad ke-17 Ancol sudah menjadi daerah wisata. Saat itu Ancol merupakan kawasan pantai yang indah dan bersih. Di sana berdiri banyak rumah peristirahatan kaum elite Belanda. Bahkan Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-25 Adrian Valckenier (1737-1741) memiliki rumah peristirahatan yang besar dengan taman luas.

Situasinya berubah ketika malaria melanda Batavia pada awal abad ke-19. Ancol tak luput dari serangan malaria. Orang-orang Belanda pun tak berani berkunjung, apalagi tinggal, di sana.

Ahli sejarah Jakarta, Alwi Shahab menulis bahwa Ancol yang ditinggalkan menjadi hutan belukar dan sarang monyet. Di malam hari, kawasan itu menjadi tempat indehoy lelaki hidung belang dan pekerja seks komersial. Playboy kaya raya Oey Tambahsia dan sejumlah warga tajir lainnya sering bersenang-senang di sana. Mereka memiliki soehian atau rumah pelesiran bernama Bintang Mas. Di salah satu vilanya, konon, Oey membunuh seorang gadis.

“Gadis itu diidentikkan sebagai Ariah yang hilang sekitar tahun 1870/1871. Dia meninggal dan jasadnya hilang, setelah menolak diperkosa. Dia kemudian dikenal sebagai ‘Si Manis Jembatan Ancol’…,” tulis Alwi dalam “Rekreasi di Sarang Monyet,” yang dimuat Republika, 30 Oktober 2005.

Selama pendudukan Jepang, Ancol digunakan sebagai tempat eksekusi dan kuburan massal bagi mereka yang menentang tentara Jepang. Pada 14 September 1946, para korban dimakamkan-ulang secara layak di Pemakaman Ancol. Pemakaman itu berisi lebih dari 2.000 korban, banyak dari mereka tak diketahui namanya.

Setelah Indonesia merdeka, Jakarta mulai berbenah. Ancol, yang tadinya sering disebut tempat “jin buang anak”, disulap menjadi kawasan wisata lewat Keputusan Presiden mengenai Panitia Pembangunan Proyek Ancol dan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1960. Soekarno menunjuk Gubernur DKI Jakarta Soemarno Sosroatmodjo sebagai pelaksana pembangunan Proyek Ancol.

“Marno, sebagai pemimpin, kamu harus mampu berpikir tentang apa yang bisa kamu perbuat untuk rakyatmu lima puluh tahun yang akan datang. Kamu harus mampu membayangkan apa yang dibutuhkan oleh rakyatmu, rakyat Jakarta. Bukan untuk satu atau dua tahun ke depan, tapi lima puluh, atau seratus tahun ke depan. Bagaimana kamu bisa memberikan tempat yang bisa membahagiakan rakyat Jakarta agar penduduknya menikmati hawa segar laut, bisa melihat cerianya anak-anak bermain di pantai, ditingkahi debur ombak, dan tiupan angin yang semilir.” Begitulah pesan Soekarno kepada Soemarno yang terekam dalam ingatan Soekardjo. 

Soekardjo Hardjosoewirjo merupakan orang yang berperan penting pada tahap awal realisasi Proyek Ancol. Dia membuat konsep surat-surat presiden terkait kepanitiaan pembangunan Proyek Ancol; mengurus kelengkapan surat-surat berkaitan dengan hukum, anggaran biaya, serta mempelajari dan melengkapi berkas keorganisasian pelaksanaan Proyek Ancol. Setelah sebulan bekerja di belakang meja di kantor Pemda DKI Jakarta, dia kemudian ditugasi sebagai pelaksana lapangan untuk mempersiapkan pembangunan Proyek Ancol. 

Meski diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta, tapi proyek itu menjadi program nasional karena merupakan bagian dari modernisasi Jakarta sebagai ibukota negara. Tapi Proyek Ancol merupakan proyek mandataris, yang pendanaannya tak membebani anggaran negara atau daerah. Ia adalah self propelling project atau dalam istilah orang Jawa disebut “proyek opor bebek”.

Untuk memenuhi kebutuhan dana, proyek itu bersandar pada pinjaman dana dari swasta. Karena kontraktor dalam negeri tak memenuhi kriteria dari segi teknis apalagi pembiayaan, pengerjaan Proyek Ancol ditawarkan kepada kontraktor asing. Proposal ditawarkan ke Amerika Serikat, Jepang, dan Perancis. Pilihan akhirnya jatuh pada kontraktor dari Prancis, Compagnic Industriale de Travaux (Citra).

Citra hanya mengerjakan pembangunan tahap pertama: penimbunan rawa-rawa, empang, dan hutan belukar dengan sekira 12,5 juta meter kubik material, serta pembebasan tanah seluas 552 hektar. Pembangunan tahap pertama ini selesai pada Februari 1966.

“Sangat beruntung saat tragedi G30S (Gerakan 30 Sepetember 1965) meletus, tahap pertama kegiatan penimbunan hampir selesai. Seandainya saat G30S meletus tahap pertama proyek ini belum selesai, tentu sulit dibayangkan apa yang akan terjadi,” tulis Sugianto dan Budiono.

Ketika situasi politik dan ekonomi berangsur membaik, Proyek Ancol dilanjutkan di bawah pimpinan Gubernur DKI Ali Sadikin, pengganti Soemarno. Pembangunan Ancol dilaksanakan oleh PD Pembangunan Jaya. Ciputra sebagai CEO PT Pembangunan Jaya mengajukan konsep pembangunan dan pengembangan kawasan Ancol kepada Ali Sadikin.

“Jadikan Ancol setaraf dengan Disneyland-nya Amerika,” kata Ali Sadikin kepada Ciputra dalam Ciputra Quantum Leap.

Menurut Hermawan Kertajaya, Disneyland pernah didekati agar mau membangun salah satu theme park-nya di Jakarta. Tapi usaha itu tak berhasil.

“Bahkan namanya juga tak boleh digunakan, sekalipun misalnya mereka tidak keluar uang sama sekali atas theme park yang dibangun di Jakarta,” tulis Hermawan dalam 100 Corporate Marketing Cases.

Meski menolak, Disneyland membuka diri bagi Indonesia untuk belajar. Ketika akan membangun Dunia Fantasi (Dufan), seluruh tim arsitek dan teknisi Ancol dikirim ke Amerika untuk melihat dan mempelajari seluk-beluk Disneyland. “Hanya saja, Ancol tak meniru Disneyland, tapi mengembangkan fantasi dan kreasinya sendiri ala Indonesia,” kata Soekardjo seperti dikutip Sugianto dan Budiono.

Ancol tetap mengembangkan berbagai wahana rekreasi bercitarasa Indonesia. Inilah yang menarik dan membedakan Ancol dengan arus utama wisata dunia yang cenderung beraroma Barat. Meski demikian, Ancol tak kalah dari taman hiburan serupa di dunia.

“Saat ini Ancol menjadi kawasan wisata yang masuk dalam lima besar kawasan wisata hiburan terbesar di dunia… Ancol hanya kalah oleh Disneyland dan Disney World,” kata Ciputra dalam Ciputra Quantum Leap. Keinginan Sukarno akan objek wisata yang menjadi kebanggaan bangsa terwujud.



Subscribe

Sabtu, 05 November 2022

Inovasi TV Digital Memberikan Pelayanan Terbaru

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia akan mengakhiri siaran TV Analog atau Analog Switch Off (ASO) paling lambat tanggal 2 November 2022. ASO berakhir sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja Pasal 78 Angka 3 Sektor Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran (Postelsiar) yang dilakukan secara bertahap dimulai pada tanggal 30 April 2022 lalu.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti mengatakan, sebagian besar wilayah di Indonesia pada 2 November 2022 siaran TV Analog akan dimatikan.
Jadi untuk beralih ke siaran TV Digital dengan cara yang sangat mudah yakni tinggal menambahkan alat yang namanya set top box yang ditambahkan ke perangkat TV Analog. Jadi TV Analog bisa layar datar yang belum digital atau TV tabung maka masyarakat dapat menikmati siaran TV Digital,” katanya, Minggu (20/10/2022) disela-sela Sosialisasi Era Baru Siaran TV Digital bertajuk “Selamat Tinggal Siaran TV Analog : Indonesia Siap ASO” di Taman Bumi Gora Udayana Mataram.

Ia menjelaskan, siaran TV Digital bukan TV berlanggangan atau tidak membayar bulan tapi hanya sekali yaitu membeli set top box yang tersertifikasi oleh Kominfo RI. Bagi rumah tangga miskin ekstrem akan mendapatkan bantuan set top box secara cuma-cuma dari lembaga penyiaran penyelenggara infrastruktur multipleksing (MUX). Jika nantinya terjadi kekurangan maka akan ditambah oleh pemerintah sehingga rumah tangga miskin ekstrem memperoleh set top box.

Untuk wilayah-wilayah tertentu yang distribusi set top box belum selesai dan pembangunan infrastrukturnya masih dalam proses maka penutupan siaran TV Analognya akan disesuaikan dengan kesiapan dari wilayah tersebut.

“Sementara untuk wilayah yang distribusi set top box bantuan ini belum merata dan masih dalam proses akan belum ditutup. Tapi nanti sudah 100 persen tentu akan segera ditutup siaran TV Analognya,” ujarnya.

Niken menghimbau kepada masyarakat mampu agar segera membeli set top box sehingga bisa mendapatkan kualitas siaran yang lebih bagus, lebih jernih suaranya, bagus gambarnya dan canggih tekhnologinya.

Sosialisasi migrasi TV Analog menuju TV Digital sudah dilakukan Kominfo lebih dari satu tahun melalui berbagai ivent yang melibatkan masyarakat secara luas sehingga peralihan maupun penutupan TV Analog ke TV Digital ini tersampaikan dengan massif.

“Seperti pagi ini diacara Car Free Day (CFD) yang digelar secara serentak di 20 kota seluruh Indonesia. Jadi kami datang ke masyarakat, mengundang masyarakat untuk kegiatan bersama-sama sekaligus sosialisasi penghentian siaran TV Analog,” ungkapnya.

Mantan Dirut LPP RRI ini menambahkan, banyak manfaat yang diperoleh dari TV Ditigal ini. Selain kualitas gambar yang bagus, peralihan TV Digital ini juga untuk memperluas akses internet. Sehingga bagi wilayah-wilayah yang internetnya masih lambat ataupun lemot maka akan tidak ada lagi setelah frekuensinya diatur maka akan memperoleh akses internet yang lebih bagus dan lebih cepat.

“Masyarakat di NTB dan masyarakat lainnya ditanah air bisa menyukseskan peralihatan TV Analog ke TV Digital dengan menambahkan set top box ke TV Analog yang ada di rumah masing-masing,” ujarnya.

Jumat, 03 Mei 2019

Sejarah Kerajaan Majapahit

Siapa sih yang tidak tahu tentang kerajaan Majapahit, pasti semuanya tahu atau minimal pernah mendengar nama tersebut. Kerajaan yang paling besar dengan memiliki seorang patih yang sangat terkenal yaitu Patih Gajah Mada.

Untuk lebih jelasnya tentang Kerajaan Majapahit mari kita simak uraian di bawah ini yang akan menjelaskan sejarah kerajaan Majapahit dengan detail mulai dari berdirinya sampai dengan masa runtuhnya.

Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar di Indonesia yang bercorak kan Hindu dan berada di Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Raja Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardana yang merupakan keturunan Ken Arok raja Singosari pada tahun 1293 Masehi. 

Selain itu kerajaan ini juga disebut-sebut sebagai kerajaan yang memiliki wilayah kekuasaan yang terbesar di Indonesia yang berkuasa di Indonesia.

Sebenarnya kerajaan Majapahit berdiri sebab adanya serangan dari Jayakatwang (Adipati Kediri) yang berhasil membunuh kerajaan Singosari yang terakhir disebut Kertanegara karena menolak pembayaran upeti.

Selanjutnya Raden Wijaya (menantu Kertanegara) berhasil meminta izin ke Madura untuk meminta izin kepada Aryawiraraja. Lalu Raden Wijaya berjudul hutan tarik oleh Aryawiraraja untuk dipakai di wilayah kekuasaan dan pada akhirnya dibuat di desa baru dengan nama Majapahit.

Majapahit berasal dari kata "buah maja" dan "rasa pahit". Tidak lama kemudian pasukan Mongolia yang dipimpin oleh Shis-Pi, Ike-Mise dan Kau Hsing datang ke tanah Jawa. Yang tak lain adalah dengan tujuan untuk menghukum Kertanegara karena menolak pembayaran upeti melawan pasukan Mongolia.
kejayaan-kerajaan-majapahit
Raden Wijaya memanfaatkan kerja sama dengan pasukan Mongolia untuk menyerang pasukan Jayaketwang. Dan pada akhirnya pasukan Mongolia dengan bantuan Raden Wijaya menang dengan terbunuhnya Jayaketwang. Tidak berselang lama, kemudian Raden Wijaya mengusir pasukan Mongolia dari tanah Jawa.

Kerajaan Majapahit ini mencapai puncak kejayaannya di masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389). Kebesaran kerajaan ditunjang oleh pertanian sudah teratur, perdagangan lancar dan maju, memiliki armada angkutan laut yang kuat serta dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan patih Gajah Mada.

Di bawah Patih Gajah Mada, Majapahit banyak menaklukkan daerah lain. Dengan semangat persatuan yang dimilikinya, dan membuatkan Sumpah Palapa yang berbunyi “IA TIDAK AKAN MAKAN BUAH PALAPA SEBELUM BERHASIL MENYATUKAN SELURUH WILAYAH".

Mpu Prapanca dalam bukunya Negara Kertagama menceritakan tentang zaman gemilang kerajaan di masa Hayam Wuruk dan juga silsilah raja sebelumnya tahun 1364 Gajah Mada meninggal disusun oleh Hayam Wuruk di tahun 1389 dan kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran.

MASA KEJAYAAN MAJAPAHIT
Kerajaan Majapahit mencapai masa keemasan ketika dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan patihnya Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa. Majapahit menaklukkan hampir seluruh Nusantara dan melebarkan sayapnya hingga ke seluruh Asia Tenggara. Pada masa ini daerah Malang tidak lagi menjadi pusat kekuasaan karena diduga telah pindah ke daerah Nganjuk. Menurut para ahli di Malang ditempatkan seorang penguasa yang disebut Raja pula.
kerajaan-majapahit
Dalam Negara Kertagama dikisahkan Hayam Wuruk sebagai Raja Majapahit melakukan ziarah ke makam leluhurnya (yang berada disekitar daerah Malang), salah satunya di dekat makam Ken Arok. Ini menunjukkan bahwa walaupun bukan pusat pemerintahan namun Malang adalah kawasan yang disucikan karena merupakan tanah makam para leluhur yang dipuja sebagai Dewa. 

Beberapa prasasti dan arca peninggalan Majapahit dikawasan puncak Gunung Semeru dan juga di Gunung Arjuna menunjukkan bahwa kawasan Gunung tersebut adalah tempat bersemayam para Dewa dan hanya keturunan Raja yang boleh menginjakkan kaki di wilayah tersebut. Bisa disimpulkan bahwa berbagai peninggalan tersebut merupakan rangkaian yang saling berhubungan walaupun terpisah oleh masa yang berbeda sepanjang 7 abad.

Keruntuhan Majapahit
Tersebutlah kisah, Adipati Terung meminta Sultan Bintara alias Raden Fatah yang masih “kapernah” kakaknya, untuk menghadap Prabu Brawijaya. Tapi Sultan Demak itu tidak mau karena ayahnya dianggap masih kafir. 

Brawijaya adalah Raja Majapahit, kerajaan Hindu yang pernah jaya ditanah Jawa. Bahkan kemudian Raden Fatah lalu mengumpulkan para bupati pesisir seperti Tuban, Madura dan Surabaya serta para Sunan untuk bersama-sama menyerbu Majapahit yang kafir itu.

Prajurit Islam dikerahkan mengepung ibukota kerajaan, karena segan berperang dengan puteranya sendiri, Prabu Brawijaya meloloskan diri dari istana bersama pengikut yang masih setia. Sehingga ketika Raden Fatah dan rombongannya (termasuk para Sunan) tiba, istana itu kosong. Atas nasihat Sunan Ampel, untuk menawarkan segala pengaruh raja kafir, diangkatlah Sunan Gresik jadi raja Majapahit selama 40 hari. Sesudah itu baru diserahkan kepada Sultan Bintara untuk diboyong ke Demak.

Cerita ini masih dibumbui lagi, yaitu setelah Majapahit jatuh, Adipati Terung ditugasi mengusung paseban raja Majapahit ke Demak untuk kemudian dijadikan serambi masjid. Adipati Bintara itu kemudian bergelar “Senapati Jinbun Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidina Panatagama”.

Cerita mengenai serbuan tentara Majapahit itu dapat ditemui dalam “BABAD TANAH JAWI”. Tapi cerita senada juga terdapat dalam “Serat Kanda”. Disebutkan, Adipati Bintara bersama pengikutnya memberontak pada Prabu Brawijaya. Bala tentara Majapahit dipimpin oleh Mahapatih Gajah Mada, Adipati Terung dan Andayaningrat (Bupati Pengging). Karena takut kepada Syekh Lemah Abang, gurunya, Kebo Kenanga (Putra Bupati Pengging) membelot ikut musuh. Sementara itu Kebo Kanigara saudaranya tetap setia kepada Sang Prabu Brawijaya.

Tentara Demak dibawah pimpinan Raden Imam diperlengkapi dengan senjata sakti “Keris Makripat” pemberian Sunan Giri yang bisa mengeluarkan hama kumbang dan “Badhong” anugerah Sunan Cirebon yang bisa mendatangkan angin ribut. Tentara Majapahit berhasil dipukul mundur sampai ke ibukota, cuma rumah adipati Terung yang selamat karena ia memeluk Islam.

Karena terdesak, Prabu Brawijaya mengungsi ke (Tanjung) sengguruh beserta keluarganya diiringi Patih gajah Mada. Itu terjadi tahun 1399 Saka atau 1477 Masehi. Setelah dinobatkan menjadi Sultan Demak bergelar “Panembahan Jinbun”, adipati Bintara mengutus Lembu Peteng dan jaran panoleh ke sengguruh meminta sang Prabu masuk agama Islam. tapi beliau tetap menolak. Akhirnya Sengguruh diserbu dan Prabu Brawijaya lari kepulau Bali.

Cerita versi BABAD TANAH JAWI dan SERAT KANDA itulah yang selama ini populer dikalangan masyarakat Jawa, bahkan pernah juga diajarkan disebagian sekolah dasar dimasa lalu. Secara garis besar, cerita itu boleh dibilang menunjukkan kemenangan Islam. Padahal sebenarnya sebaliknya, bisa memberi kesan yang merugikan, sebab seakan-akan Islam berkembang di Jawa dengan kekerasan dan darah. Padahal kenyataannya tidak begitu.

Selain fakta lain banyak menungkap bahwa masuknya Islam dan berkembang ditanah Jawa dengan jalan damai. Juga fakta keruntuhan Majapahit juga menunjukkan bukan disebabkan serbuan tentara Islam demak.

Prof. Dr. Slamet Muljana dalam bukunya “Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit” secara panjang lebar membantah isi cerita itu berdasarkan bukti-bukti sejarah. Dikatakan Babad Tanah Jawi dan Serat Kanda yang ditulis abad XVII dijaman Mataram itu tanpa konsultasi sumber sejarah yang dapat dipercaya. Sumber sejarah itu antara lain beberapa prasasti dan karya sejarah tentang Majapahit, seperti “Negara Kertagama dan Pararaton”. Karena itu tidak mengherankan jika uraiannya tentang Majapahit banyak yang cacat.

“Prasasti Petak” dan “Trailokyapuri” menerangkan, raja Majapahit terakhir adalah Dyah Suraprahawa, runtuh akibat serangan tentara keling pimpinan Girindrawardhana pada tahun 1478 masehi, sesuai Pararaton. Sejak itu Majapahit telah berhenti sebagai ibu kota kerajaan. Dengan demikian tak mungkin Majapahit runtuh karena serbuan Demak. Sumber sejarah Portugis tulisan Tome Pires juga menyebutkan bahwa Kerajaan Demak sudah berdiri dijaman pemerintahan Girindra wardhana di Keling.

Saat itu Tuban, Gresik, Surabaya dan Madura serta beberapa kota lain dipesisir utara Jawa berada dalam wilayah kerajaan Kediri, sehingga tidak mungkin seperti diceritakan dalam Babad Jawa, Raden Patah mengumpulkan para bupati itu untuk menggempur Majapahit.

Penggubah Babad Tanah Jawi tampaknya mencampur adukkan antara pembentukan kerajaan Demak pada tahun 1478 dengan runtuhnya Kediri oleh serbuan Demak dijaman pemerintahan Sultan Trenggano 1527. Penyerbuan Sultan Trenggano ini dilakukan karena Kediri mengadakan hubungan dengan Portugis di Malaka seperti yang dilaporkan Tome Pires. Demak yang memang memusuhi Portugis hingga menggempurnya ke Malaka tidak rela Kediri menjalin hubungan dengan bangsa penjajah itu.

Setelah Kediri jatuh (Bukan Majapahit !) diserang Demak, bukan lari kepulau Bali seperti disebutkan dalam uraian Serat Kanda, melainkan ke Panarukan, Situbondo setelah dari Sengguruh, Malang. Bisa saja sebagian lari ke Bali sehingga sampai sekarang penduduk Bali berkebudayaaan Hindu, tetapi itu bukan pelarian raja terakhir Majapahit seperti disebutkan Babad itu. Lebih jelasnya lagi raden Patah bukanlah putra Raja Majapahit terakhir seperti disebutkan dalam Buku Babad dan Serat Kanda itu, demikian Dr. Slamet Muljana.

Sejarawan Mr. Moh. Yamin dalam bukunya “Gajah Mada” juga menyebutkan bahwa runtuhnya Brawijaya V raja Majapahit terakhir, akibat serangan Ranawijaya dari kerajaan Keling, jadi bukan serangan dari Demak. Uraian tentang keterlibatan Mahapatih Gajah Mada memimpin pasukan Majapahit ketika diserang Demak 1478 itu sudah bertentangan dengan sejarah.

Gajah Mada sudah meninggal tahun 1364 Masehi atau 1286 Saka.
Penuturan buku “Dari Panggung Sejarah” terjemahan IP Simanjuntak yang bersumber dari tulisan H.J. Van Den Berg ternyata juga runtuhnya Majapahit bukan akibat serangan Demak atau tentara Islam. Ma Huan, penulis Tionghoa Muslim, dalam bukunya “Ying Yai Sheng Lan” menyebutkan, ketika mendatangi Majapahit tahun 1413 Masehi sudah menyebutkan masyarakat Islam yang bermukim di Majapahit berasal dari Gujarat dan Malaka. Disebutkannya, tahun 1400 Masehi saudagar Islam dari Gujarat dan Persia sudah bermukim di pantai utara Jawa.

Salah satunya adalah Maulana Malik Ibrahim yang dimakamkan di Pasarean Gapura Wetan Kab. Gresik dengan angka tahun 12 Rabi’ul Awwal 882 H atau 8 April 1419 Masehi, berarti pada jaman pemerintahan Wikramawardhana (1389-1429) yaitu Raja Majapahit IV setelah Hayam Wuruk. Batu nisan yang berpahat kaligrafi Arab itu menurut Tjokrosujono (Mantan kepala Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Mojokerto), nisan itu asli bukan buatan baru.

Salah satu bukti bahwa sejak jaman Majapahit sudah ada pemukiman Muslim diibu kota, adalah situs Kuna Makam Troloyo, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, JATIM. Makam-makam Islam disitus Troloyo Desa Sentonorejo itu beragam angka tahunnya, mulai dari tahun 1369 (abad XIV Masehi) hingga tahun 1611 (abad XVII Masehi).

Nisan-nisan makam petilasan di Troloyo ini penuh tulisan Arab hingga mirip prasati. Lafalnya diambil dari bacaan Doa, kalimah Thayibah dan petikan ayat-ayat AlQuran dengan bentuk huruf sedikit kaku. Tampaknya pembuatnya seorang mualaf dalam Islam. Isinya pun bukan bersifat data kelahiran dan kematian tokoh yang dimakamkan, melainkan lebih banyak bersifat dakwah antara lain kutipan Surat Ar-Rahman ayat 26-27.

P.J. Veth adalah sarjana Belanda yang pertama kali meneliti dan menulis makam Troloyo dalam buku JAVA II tahun 1873.

L.C. Damais peneliti dari Prancis yang mengikutinya menyebutkan angka tahun pada nisan mulai abad XIV hingga XVI. Soeyono Wisnoewhardono, Staf Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala di Trowulan mengatakan, nisan-nisan itu membuktikan ketika kerajaan Majapahit masih berdiri, orang-orang Islam sudah bermukim secara damai disekitar ibu kota. Tampak jelas disini agama Islam masuk kebumi Majapahit penuh kedamaian dan toleransi.

Satu situs kepurbakalaan lagi dikecamatan trowulan yakni diDesa dan kecamatan Trowulan adalah Makam Putri Cempa. Menurut Babad Tanah jawi, Putri Cempa (Jeumpa, bahasa Aceh) adalah istri Prabu Brawijaya yang beragama Islam. Dua nisan yang ditemukan dikompleks kekunaan ini berangka tahun 1370 Saka (1448 Masehi) dan 1313 Saka (1391 Masehi).

Dalam legenda rakyat disebutkan dengan memperistri Putri Cempa itu, sang Prabu sebenarnya sudah memeluk agama Islam. Ketika wafat ia dimakamkan secara Islam dimakam panjang (Kubur Dawa). Dusun Unggah-unggahan jarak 300 meter dari makam Putri Cempa bangsawan Islam itu.

Dari fakta dan situs sejarah itu, tampak bukti otentik tentang betapa tidak benarnya bahwa Islam dikembangkan dengan peperangan. Justru beberapa situs kesejarahan lain membuktikan Islam sangat toleran terhadap agama lain (termasuk Hindu) saat Islam sudah berkembang pesat ditanah Jawa.

Dikompleks Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur misalnya, berdiri tegak Candi Siwa Budha dengan angka tahun 1400 Saka (1478 masehi) yang kini letaknya berada dibelakang kantor Pemda tuban. Padahal, saat itu sudah berdiri pondok pesantren asuhan Sunan Bonang. Pondok pesantren dan candi yang berdekatan letaknya ini dilestarikan dalam sebuah maket kecil dari kayu tua yang kini tersimpan di Museum Kambang Putih, Tuban.

Di Kudus, Jawa Tengah, ketika Sunan Kudus Ja’far Sodiq menyebarkan ajaran Islam disana, ia melarang umat Islam menyembelih sapi untuk dimakan. Walau daging sapi halal menurut Islam tetapi dilarang menyembelihnya untuk menghormati kepercayaan umat Hindu yang memuliakan sapi.

Untuk menunjukkan rasa toleransinya kepada umat Hindu, Sunan Kudus menambatkan sapi dihalaman masjid yang tempatnya masih dilestarikan sampai sekarang. Bahkan menara Masjid Kudus dibangun dengan gaya arsitektur candi Hindu.

ketika kerajaan Majapahit berdiri sebagai bagian dari perjalanan bangsa Indonesia. Sejak didirikan Raden Wijaya yang bergelar Kertanegara Dharmawangsa, kerajaan ini senantiasa diliputi fenomena pemberontakan.

Pewaris tahta Raden Wijaya, yakni masa pemerintahan Kalagemet/Jayanegara (1309-1328), yang dalam sebuah prasasti dianggap sebagai titisan Wisnu dengan Lencana negara Minadwaya (dua ekor ikan) dalam memerintah banyak menghadapi pemberontakan-pemberontakan terhadap Majapahit dari mereka yang masih setia kepada Kertarajasa.

Pemberontakan pertama sebetulnya sudah dimulai sejak Kertarajasa masih hidup, yaitu oleh Rangga Lawe yang berkedudukan di Tuban, akibat tidak puas karena bukan dia yang menjadi patih Majapahit tetapi Nambi, anak Wiraraja. Tetapi usahanya (1309) dapat digagalkan.

Pemberontakan kedua di tahun 1311 oleh Sora, seorang rakryan di Majapahit, tapi gagal. Lalu yang ketiga dalam tahun 1316, oleh patihnya sendiri yaitu Nambi, dari daerah Lumajang dan benteng di Pajarakan. Ia pun sekeluarga ditumpas.

Pemberontakan selanjutnya oleh Kuti di tahun 1319, dimana Ibukota Majapahit sempat diduduki, sang raja melarikan diri dibawah lindungan penjaga-penjaga istana yang disebut Bhayangkari sebanyak 15 orang dibawah pimpinan Gajah Mada.

Namun dengan bantuan pasukan-pasukan Majapahit yang masih setia, Gajah Mada dengan Bhayangkarinya menggempur Kuti, dan akhirnya Jayanegara dapat melanjutkan pemerintahannya.

Berhenti pemberontakan Kuti, tahun 1331 muncul pemberontakan di Sadeng dan Keta (daerah Besuki). Maka patih Majapahit Pu Naga digantikan patih Daha yaitu Gajah Mada, sehingga pemberontakan dapat ditumpas. Keberhasilan Gajah Mada memadamkan pemberontakan Sadeng membawanya meraih karier diangkat sebagai mahapatih kerajaan.

Namun pada masa pemerintahan Hayam Wuruk pada tahun 1350-1389, berkali-kali sang patih Gajah Mada –yang juga panglima ahli perang di masa itu– harus menguras energi untuk memadamkan pemberontakan di beberapa daerah. Pemberontakan Ronggolawe sampai serangan kerajaan Dhaha, Kediri.

Bahkan salah satu penyebab kemunduran dan hancurnya kerajaan Majapahit adalah ketika meletusnya Perang Paragreg tahun 1401-1406 merupakan perang saudara memperebutkan kekuasaan, daerah bawahan mulai melepaskan diri dan berkembangnya Islam di daerah pesisir

Kerajaan Majapahit yang pernah mengalami masa keemasan dan kejayaan harus runtuh terpecah-pecah setelah kehilangan tokoh besar seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada.

Raja-Raja yang pernah memerintah Kerajaan Majapahit:
1. Raden Wijaya 1273 – 1309
2. Jayanegara 1309-1328
3. Tribhuwanatunggaldewi 1328-1350
4. Hayam Wuruk 1350-1389
5. Wikramawardana 1389-1429
6. Kertabhumi 1429-1478

Penyebab kemunduran
Majapahit kehilangan tokoh besar seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada meletusnya Perang Paragreg tahun 1401-1406 merupakan perang saudara memperebutkan kekuasaan daerah bawahan mulai melepaskan diri.

Peninggalan kerajaan Majapahit
- Bangunan: Candi Panataran, Sawentar, Tiga Wangi, Muara Takus
- Kitab: Negara Kertagama oleh Mpu Prapanca, Sitosoma oleh Mpu Tantular yang memuat slogan Bhinneka Tunggal Ika.

Paraton Kidung Sundayana dan Sorandaka R Wijaya Mendapat Wangsit Mendirikan Kerajaan Majapahit.

Dua pohon beringin di pintu masuk Pendopo Agung di Trowulan, Mojokerto. Dua pohon beringin itu ditanam pada 22 Desember 1973 oleh Pangdam Widjojo Soejono dan Gubernur Moehammad Noer.

Di belakang bangunan Pendopo Agung yang memampang foto para Pangdam Brawijaya, terdapat bangunan mungil yang dikelilingi kuburan umum. Bangunan bernama Petilasan Panggung itu diyakini Petilasan Raden Wijaya dan tempat Patih Gajah Mada mengumandangkan Sumpah Palapa.

Begitu memasuki bangunan Petilasan Panggung, yang memiliki pendopo mini sebagai latarnya, tampak beberapa bebatuan yang dibentuk layaknya kuburan, dinding di sekitar ”kuburan” itu diselimuti kelambu putih transparan yang mampu menambah kesakralan tempat itu.

Menurut Sajadu ( 53 ) penjaga Petilasan Panggung, disinilah dulu Raden Wijaya bertapa sampai akhirnya mendapat wangsit mendirikan kerajaan Majapahit. Selain itu, ditempat ini pula Patih Gajah Mada mengumandangkan Sumpah Palapa. ” Tempat ini dikeramatkan karena dianggap sebagai Asnya Kerajaan Majapahit ” katanya.

Pada waktu tertentu khususnya bertepatan dengan malam jumat legi, banyak orang datang untuk berdoa dan mengharapkan berkah. ”orang berdatangan untuk berdoa, agar tujuannya tercapai” kata Sajadu yang menyatakan pekerjaan menjaga Petilasan Panggung sudah dilakukan turun-temurun sejak leluhurnya.

Sembari menghisap rokok kreteknya, pria yang mewarisi sebagai penjaga petilasan dari ayahnya sejak 1985 juga menceritakan, dulunya tempat itu hanya berupa tumpukkan bebatuan. Sampai sekarang, batu tersebut masih ada di dalam, katanya.

Kemudian pada 1964, dilakukan pemugaran pertama kali oleh Ibu Sudarijah atau yang dikenal dengan Ibu Dar Moeriar dari Surabaya. Baru pada tahun 1995 dilakukan pemugaran kembali oleh Pangdam Brawijaya yang saat itu dijabat oleh Utomo.

Memasuki kawasan Petilasan Panggung, terpampang gambar Gajah Mada tepat disamping pintu masuk. Sedangkan dibagian depan pintu bergantung sebuah papan kecil dengan tulisan ” Lima Pedoman ” yang merupakan pedoman suri teladan bagi warga.

Selengkapnya ”Ponco Waliko” itu bertuliskan ”Kudutrisno Marang Sepadane Urip, Ora Pareng Ngilik Sing Dudu Semestine, Ora Pareng Sepatah Nyepatani dan Ora Pareng Eidra Hing Ubaya ”

Dikisahkan Sajadu pula, Petilasan Panggung ini sempat dinyatakan tertutup bagi umum pada tahun 1985 hingga 1995. Baru setelah itu dibuka lagi untuk umum, sejak dinyatakan dibuka lagi, pintu depan tidak lagi tertutup dan siangpun boleh masuk.
Subscribe

Sejarah Universitas Indonesia

Universitas Indonesia sebagai salah satu kampus modern, komprehensif, terbuka, multi budaya, dan humanis yang mencakup disiplin ilmu yang luas. UI saat ini secara simultan selalu berusaha menjadi salah satu universitas riset atau institusi akademik terkemuka di dunia. Sebagai universitas riset, upaya-upaya pencapaian tertinggi dalam hal penemuan, pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global selalu dilakukan. Sementara itu, UI juga memperdalam komitmen dalam upayanya di bidang pengembangan akademik dan aktifitas penelitian melalui sejumlah disiplin ilmu yang ada dilingkupnya.

Sejarah Cikal bakal Universitas Indonesia bermula pada tahun 1849 dan Universitas Indonesia merupakan representasi institusi pendidikan dengan sejarah paling tua di Asia. Telah menghasilkan lebih dari 400.000 alumni, Universitas Indonesia secara kontinyu melanjutkan peran pentingnya di level nasional dan dunia. Bagaimanapun UI tidak bisa melepaskan diri dari misi terkininya menjadi institusi pendidikan berkualitas tinggi, riset standar dunia dan menjaga standar gengsi di sejumlah jurnal internasional.

Zaman Pendudukan Belanda (1849-1946)
Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1849 membangun sebuah universitas yang kemudian diberi nama  Dokter-Djawa School (School of Medicine for Javanese) pada Januari 1851, sekolah tinggi ini mengkhususkan diri pada ilmu kedokteran.

Setelah sempat mengalami perubahan nama di akhir abad 19, tepatnya di tahun 1898, nama Dokter-Djawa School berubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen (School of Medicine for Indigenous Doctors) atau STOVIA. Selama 75 tahun STOVIA berfungsi sebagai tempat pendidikan terbaik untuk calon dokter di Indonesia sebelum ditutup pada 1927.

Namun demikian, sebuah Sekolah Kedokteran kemudian dibangun bersama dengan empat sekolah tinggi lain di beberapa kota di Jawa. Sekolah tinggi tersebut adalah Technische Hoogeschool te Bandoeng (Fakultas Teknik) yang berdiri di Bandung pada 1920, Recht Hoogeschool (Fakultas Hukum) di Batavia pada 1924, Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte (Fakultas Sastra dan Kemanusiaan) di Batavia pada 1940, dan setahun kemudian dibangunlah Faculteit van Landbouwweteschap (Fakultas Pertanian) di Bogor.

Lima sekolah tinggi tersebut merupakan pilar dalam menciptakan the Nood-universiteit (Universitas Darurat), yang dibangun pada tahun 1946.

Dokter Djawa School
Zaman Kemerdekaan (1947-1960an)
Nood-universiteit berganti nama menjadi Universiteit van Indonesie pada tahun 1947 dan berpusat di Jakarta. Beberapa professor nasionalis, salah satunya adalah Prof. Mr. Djokosoetono, melanjutkan fungsinya sebagai pengajar untuk Universiteit van Indonesie di Yogyakarta, yang saat itu menjadi ibukota negara.

Ibukota Indonesia kemudian kembali ke Jakarta pada 1949 setelah Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Universiteit van Indonesie Yogjakarta juga kembali pindah ke Jakarta.

Universiteit van Indonesië kemudian disatukan menjadi “Universiteit Indonesia” pada 1950.  Universitas ini mempunyai Fakultas Kedokteran, Hukum, Sastra dan Filsafat di Jakarta, Fakultas Teknik terletak di Bandung, Fakultas Pertanian di Bogor, Fakultas Kedokteran Gigi di Surabaya, serta Fakultas Ekonomi ada di Makasar.

Fakultas-fakultas yang berada di luar Jakarta kemudian berkembang menjadi universitas-universitas terpisah di antara tahun 1954-1963. Universitas Indonesia di Jakarta mempunyai kampus di Salemba dan terdiri dari beberapa Fakultas seperti: Kedokteran, Kedokteran Gigi, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Sastra, Hukum, Ekonomi, dan Tehnik.

Pada perkembangan selanjutnya berdirilah Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, llmu Komputer dan kemudian Fakultas Keperawatan.

Dokter Djawa School
Zaman Modern (1970an-sekarang)
Sebelum kampus Universitas Indonesia di Depok dibangun pada 1987, Universitas Indonesia memiliki tiga lokasi kampus yaitu di Salemba, Pegangsaan Timur dan Rawamangun. Setelah kampus baru  didirikan di lahan seluas 320 hektare di Depok, kampus Rawamangun dipindah sementara kampus Salemba masih dipertahankan untuk Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Program Pascasarjana.

Tidak lama setelah tahun 2000, Universitas Indonesia menjadi satu dari beberapa universitas yang mempunyai status  Badan Hukum Milik Negara di Indonesia. Perubahan status ini membawa perubahan yang signifikan untuk Universitas Indonesia yaitu otonomi yang lebih besar dalam pengembangan akademis dan pengelolaan keuangan sehingga universitas tumbuh menjadi universitas berkelas dunia.

Dari perspektif sejarah ini, Universitas Indonesia telah tumbuh secara progresif menjadi sebuah institusi yang mengarah menjadi pemimpin di bidang kemanusiaan dan peradaban dengan menyeimbangkan nilai-nilai akademis, moralitas dan seni. Melalui kelebihan-kelebihan ini, Universitas Indonesia berniat untuk menghasilkan bangsa Indonesia menjadi masyarakat yang lebih makmur dan demokratis, dengan berfokus pada perdamaian, keadilan dan nilai-nilai peduli lingkungan yang kuat.

SILSILAH UNIVERSITAS INDONESIA
1849-1898 Dokterdjawaschool Batavia
1898-1927 School tot Opleiding van Indische Artsen,Batavia
1909-1929 Opleidingschool voor Inlandsche Rechtskundigen, Batavia
1913-1942 Nederlandsch-Indische Veeartsenschool, Buitenzorg
1920-1921 Technische Hoogeschool, Bandoeng
1922-1924 Rechtschool, Batavia
1924-1942 Rechts-hoogeschool, Batavia
1924-1942 Technische-Hoogeschool, Bandoeng
1927-1942 Geneeskundige Hoogeschool, Batavia
1940-1942 Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte, Batavia
1941-1942 Faculteit der Landbouwwetenschap, Batavia
1943-1945 Djakarta Ika Daigaku
1944-1945 Bandoeng Koogyo Daigaku

1945-1950
Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia
1. Perguruan Tinggi Kedokteran, Jakarta
2. Perguruan Tinggi Hukum/Kesusastraan, Jakarta

1946-1947
Nood-Universiteit
1. Geneekundige Faculteit
2. Juncdiche Facultein
3. Faculteit der Letter en Wijbegerts
4. Technische Faculteit
5. Landbouwkundige Faculteit

Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia
1. Perguruan Tinggi Kedokteran, Jakarta
2. Perguruan Tinggi Hukum/Kesusastraan, Jakarta

1947-1950
Nood-Universiteit
1. Faculteit der Geneekundige, Batavia
2. Faculteit van Technische Wetenschap, Bandoeng
3. Faculteit der Rechtsgekerdeid end canSociale Wetenschap, Batavia
4. Faculteit der Letter en Wijbegerts, Batavia
5. Faculteit van Landbouwwatenschap, Buitenzorg
6. Faculteit der Exacte Wetenschap - kemudian namanya diubah menjadi Faculteit van Wiskunde en Natuurewtenschap, Bandung
7. Diergeneschundige Faculteit, Buitenzorg
8. Faculteit der Economiche Wetenschap, Makasar
9. Faculteit der Geneskunde, Soerabaja
10. Fakultas lain yang jenis dan tempatnya ditentukan Gubernur Jenderal

Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia
1. Perguruan Tinggi Kedokteran, Jakarta
2. Perguruan Tinggi Hukum/Kesusastraan, Jakarta

Februari 1950
Universiteit Indonesie/ Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia Serikat
1. Faculteit Kedokteran & Lembaga Pendidikan Djasmani, Jakarta
2. Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, Jakarta
3. Fakultas Sastra dan Filsafat, Jakarta
4. Fakultas Pertanian, Bogor
5. Fakultas Kedokteran Hewan, Bogor
6. Fakultas Ilmu Penget. Teknik & Lembaga Pend Guru Menggambar, Bandung
7. Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, Bandung
8. Fakultas Kedokteran dan Lembaga Kedokteran Gigi, Surabaya
9. Fakultas Ekonomi, Makasar (ditutup untuk sementara)

Februari 1950-1954
Universiteit Indonesie/Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia
1. Faculteit Kedokteran & Lembaga Pendidikan Djasmani, Jakarta
2. Faculteit Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, Jakarta
3. Faculteit Sastra dan Filsafat, Jakarta
4. Faculteit Ekonomi, Jakarta
5. Faculteit Pertanian, Bogor
6. Faculteit Kedokteran Hewan, Bogor
7. Faculteit Ilmu Penget. Teknik & Lembaga Pend Guru Menggambar, Bandung
8. Faculteit Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, Bandung
9. Faculteit Kedokteran dan Lembaga Kedokteran Gigi, Surabaya
10. Cabang Faculteit Hukum dan Pengabdian Masyarakat dari FH & PM UI Jakarta, Makasar
11. Faculteit Ekonomi sebagai cabang Faculteit Ekonomi UI Jakarta, Makasar

1954-1955
Universitas Indonesia
1. Faculteit Kedokteran & Lembaga Pendidikan Djasmani, Jakarta
2. Faculteit Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, Jakarta
3. Faculteit Sastra dan Filsafat, Jakarta
4. Faculteit Ekonomi, Jakarta
5. FaculteitPertanian, Bogor
6. Faculteit Kedokteran Hewan, Bogor
7. Faculteit Ilmu Penget. Teknik & Lembaga Pend Guru Menggambar, Bandung
8. Faculteit Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, Bandung
9. Faculteit Kedokteran dan Lembaga Kedokteran Gigi, Surabaya
10. Faculteit Ekonomi, Makasar
11. Faculteit Hukum, Makasar

1955-1956
Universitas Indonesia
1. Fakultas Kedokteran & Lembaga Pendidikan Djasmani, Jakarta
2. Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, Jakarta
3. Fakultas Sastra dan Filsafat, Jakarta
4. Fakultas Ekonomi, Jakarta
5. FakultasPertanian, Bogor
6. Fakultas Kedokteran Hewan, Bogor
7. Fakultas Ilmu Penget. Teknik & Lembaga Pend Guru Menggambar, Bandung
8. Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, Bandung
9. Fakultas Ekonomi, Makasar
10. Fakultas Hukum, Makasar

1956-1959
Universitas Indonesia
1. Fakultas Kedokteran & Lembaga Pendidikan Djasmani, Jakarta
2. Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, Jakarta
3. Fakultas Sastra dan Filsafat, Jakarta
4. Fakultas Ekonomi, Jakarta
5. FakultasPertanian, Bogor
6. Fakultas Kedokteran Hewan, Bogor
7. Fakultas Ilmu Penget. Teknik & Lembaga Pend Guru Menggambar, Bandung
8. Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, Bandung

1959-1963
Universitas Indonesia
1. Fakultas Kedokteran, Jakarta
2. Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, Jakarta
3. Fakultas Sastra, Jakarta
4. Fakultas Ekonomi, Jakarta
5. Fakultas Psikologi, Jakarta
6. Fakultas Kedokteran Gigi, Jakarta
7. Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, Jakarta
8. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jakarta
9. Fakultas Pertanian, Bogor
10. Fakultas Kedokteran Hewan, Bogor

1963-1987
Universitas Indonesia
1. Fakultas Kedokteran, Jakarta
2. Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, Jakarta
3. Fakultas Sastra, Jakarta
4. Fakultas Ekonomi, Jakarta
5. Fakultas Psikologi, Jakarta
6. Fakultas Kedokteran Gigi, Jakarta
7. Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, Jakarta
8. Fakultas Teknik, Jakarta
9. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Jakarta
10. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jakarta
11. Fakultas Non Gelar Ekonomi, Jakarta
12. Fakultas Non Gelar Teknologi, Jakarta 13. Fakultas Pascasarjana, Jakarta

1987-2007
Universitas Indonesia
1. Fakultas Kedokteran, Kampus Salemba - Jakarta
2. Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, Kampus Depok
3. Fakultas Sastra, Kampus Depok
4. Fakultas Ekonomi, Kampus Depok
5. Fakultas Psikologi, Kampus Depok
6. Fakultas Kedokteran Gigi, Kampus Salemba - Jakarta
7. Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, Kampus Depok
8. Fakultas Teknik, Kampus Depok
9. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Kampus Depok
10. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kampus Depok
11. Fakultas Ilmu Komputer, Kampus Depok
12. Fakultas Ilmu Keperawatan, Kampus Depok
13. Fakultas Pascasarjana, Kampus Salemba - Jakarta

2007-2011
Universitas Indonesia
1. Fakultas Kedokteran, Kampus Salemba - Jakarta
2. Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, Kampus Depok
3. Fakultas Sastra, Kampus Depok
4. Fakultas Ekonomi, Kampus Depok
5. Fakultas Psikologi, Kampus Depok
6. Fakultas Kedokteran Gigi, Kampus Salemba - Jakarta
7. Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, Kampus Depok
8. Fakultas Teknik, Kampus Depok
9. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Kampus Depok
10. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kampus Depok
11. Fakultas Ilmu Komputer, Kampus Depok
12. Fakultas Ilmu Keperawatan, Kampus Depok
13. Fakultas Pascasarjana, Kampus Salemba - Jakarta
14. Program Pendidikan Vokasi, Kampus Depok

Sumber : http://www.ui.ac.id/id/
Subscribe