Obyek Wisata Alam Gunung Bromo - Gunung Bromo merupakan salah satu obyek wisata alam yang cukup terkenal di wilayah Jawa Timur dengan pesona alamnya yang eksotis. Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat lingkup kabupaten, yaitu Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Malang. Wisata Gunung Bromo merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang diresmikan oleh pemerintah pada tahun 1997.
Keadaan alam Gunung Bromo yang memiliki lembah, ngarai, caldera atau lautan pasir dengan luas sekitar 10 Km menjadi daya tarik tersendiri di Obyek Wisata Gunung Bromo.Selain itu, Di Kawasan Gunung Bromo juga terdapat sebuah kawah dengan garis tengah sekitar 800 meter yang terbentang dari utara ke selatan, dan 600 meter dari timur ke barat. Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Sebagai gunung berapi yang masih aktif, Gunung Bromo telah mengalami letusan dengan interval waktu yang teratur dalam 20 abad ini, yakni sekitar 30 tahun sekali. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1974 dan kembali meletus di tahun 2010.
Sejarah letusan Bromo: 2011, 2010, 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1940, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775, dan 1767.
Gunung Bromo sebagai gunung suci
Bagi penduduk Bromo, suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
Akses Menuju Wisata Gunung Bromo
Untuk menuju Objek Wisata Alam Gunung Bromo dapat dicapai dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Anda dapat menempuh 2 rute perjalanan untuk mencapai Gunung Bromo Rute pertama, melalui pintu barat dari arah Pasuruan. Perjalanan ini terbilang berat karena tidak bisa dilalui dengan kendaran roda empat biasa, kecuali jenis Jip. Jika Anda memalui jalur ini, sebaiknya berjalan kaki dari Desa Wonokitri yang berjarak 13 km dari Wisata Alam Gunung Bromo. Sementara untuk Rute kedua, melewati pintu utara dari arah Probolinggo untuk menuju Objek Wisata Alam Gunung Bromo. Dengan melewati jalur ini, Anda dapat menggunakan kendaraan apapun karena jalan yang dilalui tidak terlalu curam. Jika Anda ingin menyaksikan lautan pasir, maka disarankan untuk melalui pintu utara. Sebaliknya, jika Anda ingin menyaksikan sunrise, maka lebih praktis melewati pintu barat.
Sejarah letusan Bromo: 2011, 2010, 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1940, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775, dan 1767.
Gunung Bromo sebagai gunung suci
Bagi penduduk Bromo, suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
Akses Menuju Wisata Gunung Bromo
Untuk menuju Objek Wisata Alam Gunung Bromo dapat dicapai dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Anda dapat menempuh 2 rute perjalanan untuk mencapai Gunung Bromo Rute pertama, melalui pintu barat dari arah Pasuruan. Perjalanan ini terbilang berat karena tidak bisa dilalui dengan kendaran roda empat biasa, kecuali jenis Jip. Jika Anda memalui jalur ini, sebaiknya berjalan kaki dari Desa Wonokitri yang berjarak 13 km dari Wisata Alam Gunung Bromo. Sementara untuk Rute kedua, melewati pintu utara dari arah Probolinggo untuk menuju Objek Wisata Alam Gunung Bromo. Dengan melewati jalur ini, Anda dapat menggunakan kendaraan apapun karena jalan yang dilalui tidak terlalu curam. Jika Anda ingin menyaksikan lautan pasir, maka disarankan untuk melalui pintu utara. Sebaliknya, jika Anda ingin menyaksikan sunrise, maka lebih praktis melewati pintu barat.
0 komentar:
Posting Komentar